Sebuah kabar gembira bagi dunia pendidikan Indonesia dihembuskan oleh Hitachi, salah satu perusahaan elektronik terkemuka asal Jepang. Pada Rabu 3/08/11, Osamu Nakamura, seorang Managing Director Hitachi High Technologies Singapore, mengabarkan bahwa perusahaannya akan menghibahkan perangkat mikroskop canggih untuk lima universitas di Indonesia. Perangkat mikroskop bernama Tabletop Electron Microscope ini rencananya akan dihibahkan kepada: Universitas Sumatera Utara (Medan), Universitas Padjajaran (Bandung), Universitas Kristen Indonesia (Jakarta), Universitas Muhammadiyah Malang (Malang), dan Universitas Jenderal Soedirman (Purwokerto).

Agung Laksono, sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, mengharapkan agar hibah mikroskop pemindai elektron ini dapat digunakan untuk kemajuan dunia pendidikan serta kegiatan riset potensi alam di Indonesia. “Adanya bantuan ini diharapkan bisa memajukan riset untuk menggali potensi keanekaragaman hayati di tanah air”, ujar Agung Laksono usai acara simbolis serah terima bantuan tersebut di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Media Indonesia.

Lima universitas penerima hibah memang patut bersyukur, karena mikroskop elektron dengan inovasi teknologi terbaru buatan Hitachi ini ditaksir senilai lebih kurang Rp 1 Milyar per unitnya. Mikroskop tersebut memiliki perbedaan dari mikroskop elektron yang telah ada sebelumnya. Jika mikroskop lama hanya berbasis optik dan kemampuan memperbesar hanya lima kali saja, maka mikroskop keluaran Hitachi tersebut telah menggunakan teknologi berbasis elektron dan dapat memperbesar hingga 30 kali. Rencananya baru pada November tahun ini (2011), Tabletop Electron Microscope akan dikirim kepada lima kampus penerima hibah.

Hitachi Ltd adalah salah satu perusahaan elektronik paling terkemuka di Jepang. Perusahaan yang telah berdiri sejak 1910, dan kini telah menjelma menjadi perusahaan multinasional ini memiliki jumlah pekerja sampai 384.444 orang, menurut data tahun 2007. Hitachi Ltd memiliki markas pusat di Marunouchi, Chiyoda, Tokyo.(st)

(oryza aditama / http://www.saudaratua.wordpress.com)