Seiichi Okawa, seorang wartawan senior asal Jepang yang juga telah dikenal memiliki ketertarikan yang sangat tinggi tentang hubungan Jepang dan Indonesia, melaporkan hasil ekspedisinya tentang penelusuran jejak militer Jepang di Papua pada saat Perang Dunia II. Berdasar informasi yang ia peroleh dari catatan harian prajurit Jepang, ada beberapa titik wilayah di Papua yang menjadi fokus penelusuran Seiichi, yaitu: Momiwaren Manokwari, serta Teluk Bintuni, Papua Barat.
Dari sebuah program acara di Metro TV, pada 22/10/11 yang ditayangkan mulai pukul 19.00 WIB, redaksi SaudaraTua memperoleh bermacam informasi tentang hasil ekspedisi Seiichi Okawa tersebut. Awalnya niatan ekspedisi muncul dalam diri Seiichi, ketika ia tengah menggelar sebuah pameran di Jepang yang memamerkan aneka macam peninggalan tentara Jepang yang pernah bertugas di Papua pada Perang Dunia II. Dalam pameran sederhana yang memajang aneka barang peninggalan seperti: photo sejarah pasukan Jepang di Papua, beberapa tulang belulang, dan berbagai macam alat ringan keseharian milik tentara itu, Seiichi cukup terperangah karena ada cukup banyak publik Jepang yang menyerbu pameran itu tiap hari. Umumnya mereka yang datang adalah hendak mencari informasi atau jejak sanak-saudara mereka yang hilang atau tak pernah terdengar lagi kabarnya hingga kini sejak bertugas di Papua.
Dari sanalah Seiichi kemudian tergerak hati untuk coba menguak tabir gelap yang melingkupi nasib para tentara Jepang di Papua yang tak jelas keberadaannya di rimba Papua pasca berakhirnya Perang Dunia II. Informasi awal dari pemerintah Jepang yang diterima oleh Seiichi menyebutkan data statistik bahwa ada lebih dari 58.000 orang pasukan Jepang yang tewas di Papua selama kurun Perang Dunia II. Namun data juga mengatakan bahwa ada lebih kurang 20-an ribu tulang belulang yang telah berhasil di pulangkan ke Jepang hingga detik ini. Akan tetapi Seiichi tidak lantas menelan mentah-mentah informasi jumlah sisa jasad yang berhasil dipulangkan ke Jepang tersebut. Karena ia mendapati bahwa beberapa di antaranya ternyata hanya berupa batu-batuan dan pasir belaka. Jadi bisa dikatakan ada lebih dari separuh jumlah seluruh jasad pasukan Jepang yang tewas di Papua masih berserakan di kawasan paling ujung timur Indonesia itu.
Menurut Seiichi, bala tentara Jepang yang tak jelas nasibnya di tanah Papua itu tak sepenuhnya terdiri dari pasukan Jepang semata, karena di dalamnya juga ada rombongan pasukan berkebangsaan lain. Orang-orang berkebangsaan lain yang ikut dalam rombongan pasukan Jepang ini di antaranya adalah: tentara berkebangsaan Taiwan dan Korea; jugun ianfu dari Korea; romusha dari Jawa dan daerah lain; serta pasukan cadangan Heiho dari Jawa.
Di samping itu, sebuah fakta mengerikan yang sempat diungkap dalam ekspedisi Seiichi Okawa ini adalah terkuaknya fenomena kanibalisme dalam diri rombongan pasukan ini. Praktek kanibalisme muncul karena mereka mengalami bencana kelaparan yang sangat hebat, sebagai imbas dari makin terdesaknya posisi mereka oleh serangan gencar Sekutu. Informasi mengejutkan ini terkuak dari pengakuan seorang saksi dari warga desa Yakaji yang mengaku melihat dengan mata kepala sendiri bahwa ia mendapati beberapa anggota pasukan itu saling memakan tubuh rekannya sendiri untuk mengatasi rasa lapar. Saksi tersebut juga menyampaikan bahwa ada beberapa warga pribumi Papua yang iba dan memberikan kepada para pasukan malang itu sedikit sagu untuk mereka makan. Namun kontak bantuan logistik dari warga pribumi ini memang terbilang sangat minim, karena mereka sendiri juga terlampau takut untuk mendekati rombongan pasukan Jepang tersebut.
Pada akhir laporannya, Seiichi Okawa menyampaikan harapannya agar kedua belah pihak pemerintahan, yaitu Jepang dan Indonesia, dapat saling bersinergi untuk menuntaskan masalah ini demi para anggota keluarga yang telah ditinggalkan. Namun Seiichi juga tidak terlampau optimis dengan harapannya itu, karena pemerintah Jepang sendiri ia anggap sampai detik ini tidak terlampau aktif dan serius untuk menuntaskan pencarian jasad-jasad warga mereka yang telah berkorban nyawa dalam rangkaian Perang Dunia II di tanah Papua.(st)
(oryza aditama / http://www.saudaratua.wordpress.com)
15 komentar
Comments feed for this article
Oktober 23, 2011 pada 4:19 pm
Aldo Semarang
saya sangat tertarik dengan kegiatan anda Mr. Seichi Okawa, saya juga mengikuti acara pd tgl.22-10-2011 di Metro TV, saya ingin menyampaikan pada anda bahwa saya punya sebuah peti dari seorang tentara jepang yang berpangkat kopral yang masi lengkap dengan menggunakan tulisan kanji yang disimpan oleh ibu saya yang sudah berusia 73 tahun di kota jayapura jika anda berminat dapat menghubungi saya alamat e-mail : phelena63@yahoo,co,id.
Oktober 23, 2011 pada 4:26 pm
Aldo Semarang
Yth.Mr.Seichi Okawa, saya ingin menyampaikan secara singkat tentang peti peninggalan seorang kopral Jepang yang dititipkan pada orang tua dari ibu saya dan masih lengkap dengan tulisan kanji yang sudah pernah saya terjemahkan.ibu saya pernah menawarkan pada Mr. Iwabuchi tapi beliau tidak tertarik karena Mr. Iwabuchi hanya bertujuan untuk mencari tulang belulang.tentara Jepang kalau berminat ini alamat e-mail saya :: phelena63@yahoo.co.id
Oktober 23, 2011 pada 4:33 pm
phelena63@yahoo.co.id
saya sangat tertarik dengan kegiatan anda Mr. Seichi Okawa, saya juga mengikuti acara pd tgl.22-10-2011 di Metro TV, saya ingin menyampaikan pada anda bahwa saya punya sebuah peti dari seorang tentara jepang yang berpangkat kopral yang masi lengkap dengan menggunakan tulisan kanji yang disimpan oleh ibu saya yang sudah berusia 73 tahun di kota jayapura jika anda berminat dapat menghubungi saya alamat e-mail : phelena63@yahoo,co,id.
Oktober 24, 2011 pada 1:00 pm
waseng
Sebelumnya minta maaf Mr. Seiichi Okawa, mungkin berbeda dengan misi Mr. di Indonesia, tetapi saya mau minta tolong dimana orang tua saya (kakek) beraasal dari Jepang . Suatu keinginan dari bapak saya kalau bisa mengetahui/mengenal saudaranya di Jepang …… nama kakek orang Jepang yaitu Yamashita Katzuyuki tahun 1940an di Manado (mapanget) saat itu ia bekerja di perkebunan kelapa Nantaku kawin dengan Paulina Kandores berasal dari Langowan (Sulawesi Utara) dan mendapat keturunan satu orang laki-laki yang diberi nama Takeo (Jootje Aruperes) saat ini tinggal di Tombatu (Kab. MITRA Sulawesi Utara) kami keluarga sangat mengharapkan bantuan Mr. terima kasih :
alamat e-mail : jhonlysolang@ymail.com
Oktober 30, 2011 pada 7:08 pm
ricky
Pagi Mr. Seichi Okawa
saya mau menyampaikan kepada anda, bahwa saudara saya mempunyai pedang (sword ) peninggalan jepang asli, tertera tahun 18…. dan saudara saya tersebut, meminta saya menghubungi anda. Boleh saya tahu alamat email anda, untuk dapat kami sertakan foto-foto pedang tersebut sebagai referensi kepada anda. Untuk kontak lebih lanjut, berikut alamat email saya : r1ky_wu@yahoo.co.id
November 7, 2011 pada 9:11 pm
yanuar ikhsan
kira2 saya bisa tidak turut membantu Seichi-SAN dlm ekspedisi menelusuri jejak prajurit JEPANG yg hilang di PAPUA dan siapa tau bisa memberikan kedamaian bagi arwah para prajurit dan bagi keluarga2 yg ditinggalkannya.
Sekiranya ada kesempatan dan peluang, saya mohon dihubungi di nino_fighter@yahoo.com
April 12, 2012 pada 7:41 am
quinza
hallo Mr.Seichi, saya cuma mau memberi info. orang tua saya menyimpan sebuah samurai & anehnya setiap kali turis Jepang kekota kami, pihak museum goa Jepang selalu mengantar mereka ke rumah untuk melihat samurai tersebut. menurut para turis Jepang bahwa samurai tersebut adalah samurai Shogun & mereka berpesan agar kami tidak menjualnya. saya ingin minta tolong pada tuan Seichi,bagaimana caranya mengetahui keaslian samurai Shogun, karna sejak kecil saya sendiri melihat para orang Jepang yg terperangah dan terheran-heran dgn samurai ini,tapi para pembeli malah bilang bahwa ini hanya bisa laku 10 jutaan.
September 13, 2012 pada 2:36 pm
DEB
@quinza, Jika anda tidak keberatan hubungi sy melalui deb_khan@hotmail.com, thanks
November 16, 2012 pada 6:07 am
ANDI
pak Quinza cara yg saya ketahui utk mengetahu yg kelas 1 adalah, barang y kedap udara bila di tarik dari sarung dia lemah, terus ud keluar 2-3 menit keras seperti kayu, terus di tempelkan peniti pada bilah , peniti itu panas memerah, lalu di sayat ke paku putus, kalau seperti krakteria di atas silakan pak quinza hubung i no saya 082335150875/(031)71844216 atas nama andi
Mei 18, 2014 pada 3:13 pm
tutun
Pak silakan hub aku tutun jakarta 085714881946 jakarta nanti ta bantu beri ket matur suwun
Maret 5, 2013 pada 5:42 pm
Frangklin
Berapa harga meriam bekas peninggalan jepang?
Mei 18, 2014 pada 3:15 pm
tutun
Mas silakan hub 085714881946 jakarta soal ket meriam matur suwun tutun
Juli 7, 2014 pada 5:04 am
Amiral
permisi numpang tanya dong , berapa harga samurai jepang kuno tahun 1915 panjang 1meter lebih ,dan punya 5 anak di sarungnya , batu giok di gagangnya dan sertificat , samurai lentur bisa jadi ikat pinggang peninggalan opa saya 🙂
Desember 11, 2015 pada 5:02 am
Yayak
Saya punya samurai katana shogun, milik nenek saya di biak dan samurai bentuknya kayak sabuk saya gak tau jenis apa itu. Apakah itu laku???? Yayak.yes@icloud.com
Juli 26, 2017 pada 2:40 pm
YUNUS MATTISERAY
Saya sendiri secara yakin bahwa masih ada jasad/tengkorak tentara jepang yang belum diketahui oleh pemerintah jepang dan indonesia sampai dengan saat ini. Sebagai gambaran khususnya di provinsi papua kabupaten jayapura di kampung Maruwai Bukisi Distrik Yokari menurut ceritera saksi mata orang tua saya yang masih hidup samapai hari ini menceritakan bahwa di kamping Maruwai Bukisi ada kuburan massal tentara jepang yang di tembak mati oleh teman tentara Amerika Serikat. Lokasi / tempat kuburan massal masih ada sampai saat ini.
Oleh sebab itu seperti yang saya katakan diatas bahwa masih banyak jasad tentara jepang yang belumbditemukan khususnya di provinsi papua.
Saya secara pribadi ingin menyampaikan informasi ini kepada pemerintah jepang., namun saya tidak memahami mekanisme untuk menyampaikan laporan temuan kami.
Di sini saya sertakan alamat tempat tinggal saya di jayapura provinsi papua kota abepura kelurahan kota baru distrik abepura. Nomor kontak person HP. 081248001294, atas nama YUNUS MATTISERAY dan alamat email : mattiserayyunus1074@gmail.com
apabilah ada membutuhkan infoemasi lebih lanjut bisa dapat menghubungi saya pada alamat di atas.
Sekian dan terima kasih.