Nikel

Nikel

Ada yang menarik dari pertemuan antara Menteri Perindustrian RI, MS Hidayat, dengan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang, Yukio Edano, di Kantor Perindustrian RI pada 22/09/11. Ketika itu MS Hidayat melontarkan ide barter agar Negeri Sakura bersedia menggenjot nilai investasinya di Indonesia. Indonesia berjanji akan tetap menjamin pasokan bahan mineral ke Jepang meskipun kebijakan penghentian ekspor mineral akan berlaku mulai 2014, asalkan negeri Saudara Tua mau mengguyur Indonesia dengan modal investasi.

“Sesuai dengan Undang-undang Minerba (mineral dan batu bara), kita tidak akan lagi mengekspor bahan baku mineral setelah 2014. Namun pemerintah siap memasok bahan baku mineral, jika Jepang mau melakukan investasi di Indonesia”, terang MS Hidayat, sebagaimana dikutip dari AntaraNews.

Lewat tawaran dari MS Hidayat tersebut, akhirnya pemerintah Jepang bersedia untuk lebih meningkatkan lagi nilai investasi mereka di Indonesia. Pihak Jepang mengungkapkan bahwa mereka akan menambah nilai investasi dalam bidang otomotif serta industri pengolahan bahan baku mineral, seperti: bijih besi, dan nikel. Namun Jepang juga sedikit memberikan catatan agar Indonesia dapat memperbaiki iklim investasi dalam negerinya serta memperjelas aturan hukum.(st)

(oryza aditama / http://www.saudaratua.wordpress.com)