Krisis ekonomi global yang menghantam dunia pada beberapa tahun terakhir, ditambah dengan bencana tsunami pada Maret 2011 plus krisis nuklir Fukushima, mau tak mau membikin limbung beberapa pusat produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Jepang. Di tengah rentetan masalah yang menghadang para pengusaha IKM Jepang tersebut, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) muncul dengan tawaran solusi yang akan menguntungkan kedua belah pihak.

Apindo menawarkan dan mengupayakan agar ratusan pelaku IKM Jepang yang terkena imbas langsung bencana tsunami dapat merelokasikan pusat produksi mereka ke Indonesia. “Kami dorong relokasi investasi IKM Jepang ke Indonesia, dalam waktu dekat ini akan dilakukan. Mereka bisa merelokasi kembali sebagian produk center mereka di Indonesia”, jelas Sofjan Wanandi, Ketua Umum Apindo di Jakarta 11/07/11, sebagaimana dikutip dari OkeZone. Ia juga menambahkan bahwa sisi positif masuknya IKM Jepang, selain dapat membuka lapangan kerja baru, hal itu juga dapat menjadi ajang transfer teknologi dari IKM Jepang kepada Indonesia.

Berdasar penjelasan Sofjan, kebanyakan IKM Jepang yang hendak merelokasikan pusat produksinya ke Indonesia adalah yang berkecimpung pada sektor garmen dan kerajinan. Umumnya para pengusaha Jepang tersebut menganggap bahwa biaya produksi, terutama pengadaan bahan mentah di Jepang tergolong cukup mahal. Mereka kemudian bermaksud memindahkan produksi industrinya ke Indonesia, karena menganggap biaya produksi di Indonesia lebih minim serta tingkat ketahanan ekonomi Indonesia yang tergolong cukup baik. Di samping itu ketersediaan bantuan modal sebagai produk kerjasama JBIC – BNI juga akan memudahkan para pengusaha Jepang tersebut.(st)

(oryza aditama / http://www.saudaratua.wordpress.com)