Pameran karya seni Indonesia-Jepang yang bertajuk “The 8th Indonesia-Japan Cultural Exchange”, kembali digelar pada Oktober 2011. Gelaran yang telah berlangsung sebanyak 8 kali di Indonesia itu kali ini dimulai pada 14-23/10/11 dengan mengambil tempat di GALERI 678, Jl Kemang Selatan Raya no 125A, Jakarta Selatan.

Pameran yang diprakarsai oleh Society for the Study of Indonesian Arts and Japan (SSIA-Japan) itu, pada tahun ini menampilkan berbagai karya dari 41 orang seniman perupa, yaitu 28 orang dari Indonesia dan 13 orang dari Jepang. Menurut Rudy Harjo, Ketua Umum SSIA, gelaran pameran bersama perupa Indonesia dan Jepang ini dapat secara langsung mengakrabkan hubungan kedua pihak. “Tujuannya adalah untuk saling memahami perkembangan seni rupa di masing-masing negara dan mempererat persahabatan seniman Indonesia-Jepang”, terang Rudy Harjo.

Berdasar keterangan yang dihimpun dari The Japan Foundation, organisasi SSIA-Japan itu sendiri sesungguhnya telah mulai berdiri sejak 1977 di Jepang. Dan Tsunesuke Masuko adalah orang yang paling berjasa dalam memprakarsai berdirinya SSIA-Japan untuk mempererat tali persahabatan antara Jepang dan indonesia. Aktivitas awal SSIA-Japan pada waktu itu banyak diisi dengan pertukaran para seniman dari kedua negara, serta berbagai penelitian tentang keanekaragaman bidang senirupa.

Pameran perdana SSIA-Japan terjadi pada Desember 1979 di Tokyo Ginza Tamaya Galeri, dan pameran perdana di Indonesia berlangsung pada Januari 1988 di Pasar Seni Ancol Jakarta. Hingga kini SSIA-Japan telah beberapa kali menggelar pameran dengan tempat penyelenggaraan bergantian antara Jepang dan Indonesia. Namun dari segi jumlah penyelenggaraan, Indonesia masih tertinggal dari Jepang, karena pameran SSIA-Japan tahun ini adalah yang ke-8 kalinya digelar di Indonesia, sedangkan untuk di Jepang sendiri terhitung telah menyelenggarakan sebanyak 15 kali.(st)

(oryza aditama / http://www.saudaratua.wordpress.com)