Lewat event bertajuk “Indonesian Architect Week Tokyo 2011” yang digelar di ibukota Negeri Sakura, dari 24 September sampai 4 Oktober 2011, sejumlah karya arsitek Indonesia coba untuk memamerkan taringnya di kancah internasional. Acara yang digawangi oleh KBRI Tokyo dan Ikatan Arsitektur Indonesia bersama para relasinya ini memang terbukti ampuh dengan berhasil menyita perhatian para arsitek dunia yang memang tengah berkumpul di Tokyo.

Gelaran acara yang dibuka langsung oleh Dubes RI untuk Tokyo ini memang memiliki timing yang sangat tepat, karena saat itu di Tokyo juga tengah berlangsung Kongres Arsitektur Dunia ke-24. Maka tak mengherankan jika pameran para arsitek Indonesia ini juga turut dihadiri oleh sejumlah arsitek kelas dunia. Sebagai contoh, Louise Cox, sang President International Union of Architect, juga tampak turut hadir dalam pembukaan Indonesian Architect Week Tokyo 2011 ini.

Keberagaman konsep adalah tema yang sengaja diusung dalam pameran ini. Oleh karenanya tak mengherankan jika para pengunjung dapat menikmati berbagai macam hasil kreasi para peserta pameran tanpa harus dibatasi dengan tema-tema tertentu. Berbagai macam karya yang ditampilkan di antaranya adalah: rumah penampungan korban bencana, rumah ibadah, rumah tradisional, berbagai bangunan fasilitas umum, gedung perkantoran, dan berbagai model rumah tinggal. “Sebanyak 46 karya arsitektur dipamerkan dalam acara ini, yang terdiri dari berbagai karya yang telah dibangun, sedang dibuat, maupun juga yang masih berupa konsep”, ujar Deddy Wahjudi, seorang kurator sekaligus ketua panitia event ini, sebagaimana dikutip dari Antara.(st)

(oryza aditama / http://www.saudaratua.wordpress.com)